24 Februari 2016

Ustadz Syatori Abdur Rauf: Bersahabat dengan Qur'an

Kajian Masjid Nurul Ashri, "Bersahabat dengan Qur'an." Oleh Ustad. Syatori Abdur Rauf, Senin, 22 Februari 2016.


Siapa yang ingin berbincang dengan Allah maka berdoalah. Karena saat kita berdoa kepada Allah, bukankah kita sedang berbincang dengan Allah, "Ya Allah.. inilah aku hambaMu yang berlumur dosa, ingin mengetuk pintu rahmat-Mu.."

Dan siapa yang ingin Allah berbincang dengannya, maka bacalah Al-Quran. Jadi ada dua, kita ingin berbincang dengan Allah atau Allah yang ingin berbincang dengan kita? Sepintas tinggi mana?

Tinggi yang kedua. Allah ingin berbincang dengan kita. Walau yang pertama juga tinggi, tapi mana yang lebih tinggi kedudukannya? Berdoa atau membaca Quran? Tentu Membaca Quran. Allah ingin berbincang dengan kita.

"Barangsiapa yang sibuk membaca Al Qur'an, sedemikian sibuknya dengan Quran sampai tidak sempat meminta kepada-Ku (berdoa kepada-Ku), Aku akan memberikan kepadaNya sebaik-baik apa yang diminta oleh orang yang meminta/berdoa." (Hadist Qudsi)

Sehingga kalau orang hanya berdoa, dia hanya akan mendapat apa yang diminta, tapi dia tidak akan mendapatkan keutamaan membaca Al-Qur'an. Tetapi kalau dia sibuk membaca Qur'an, dia mendapatkan sebaik-baik apa yang diminta.

Apalagi kalau disertai dengan tafakkur/tadabbur. Orang yang mentadabburi Qur'an akan mendapatkan gelar sohibbul Qur'an, sahabat Al Qur'an. Nah, Sohibbul Qur'an itu artinya kita bersahabat dengan Qur'an atau Qur'an bersahabat dengan kita?

Yang Kedua.. Qur'an bersahabat dengan kita..

Kalau kita bersahabat dengan Qur'an apa ada jaminan Qur'an bersahabat dengan kita? Misal, kita ditanya, "Kamu kenal ketua BEM itu?"

"Wah.. saya malah udah bersahabat sama dia.." sahut kita dengan mantap. Ternyata ketika Ketua BEM itu ditanya tentang kita, "Dia bukan sahabat saya, kenal aja enggak!"

Nah, Qur'an pun sama. Bisa jadi kita merasa bersahabat dengan Qur'an, tapi Qur'an tak mengakui kita. Qur'an akan mengakui kita kalau hubungan kita baik dengannya. Bukan sekedar merasa dekat, tapi benar-benar mendekatkan diri kita.

Salah satu cara agar hubungan kita baik dengan Al-Qur'an adalah berinteraksi. Paling minimal adalah membacanya. Kemudian mentadabburi menghapal, mengamalkan, dan mengajarkan. Apa sih keuntungannya? Bisa jadi Allah bukakan rahasia-rahasia Qur'an yang tidak Allah bukakan ke orang lain.

Kita saja kalau punya sahabat dekat, mungkin akan kita ceritakan hal yang sangat rahasia ke sahabat dekat kita, tanpa diceritakan ke orang lain. Hal yang sama seperti Qur'an.

Salah satunya. surat Al Kahfi ayat 22. Anggapan orang-orang tentang jumlah ashabul kahfi.
Coba temukan 1 huruf kunci.

سَيَقُولُونَ ثَلَاثَةٌ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِالْغَيْبِ ۖ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۚ قُل رَّبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِم مَّا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا قَلِيلٌ ۗ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَاءً ظَاهِرًا وَلَا تَسْتَفْتِ فِيهِم مِّنْهُمْ أَحَدًا

Dalam ayat itu ada yang menyebutkan bahwa ashabul kahfi, ada 3, yang keempat anjing mereka. Yang lain mengatakan mereka ada 5, yang keenam anjing mereka, dengan dasar yang tidak kuat..
Ada lagi, mereka ada 7 yang ke delapan anjing mereka.

Sudah menemukan 1 huruf kunci pada ayat itu? Kalau kita membacanya dengan seksama. Di mana Allah menyebut jumlah tujuh.

ِ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُم

"Wayakuuluuna sab'atuw."

"Wa".. yang Allah tidak sebutkan di jumlah yang lain. Kenapa ada "wa"? Silakan temukan rahasia di rumah masing-masing.

Ya rahasia-rahasia semisal itu dan banyaklah yang lainnya. Seperti,"Kenapa kadang pakai fa, kadang pakai wa?"

Kalau kita ingin dibukakan rahasia itu, dekatilah Qur'an. Berinteraksilah dengan Qur'an. Agar Allah berbincang dengan kita dan kitapun menjadi sohibbul Qur'an.

Semoga bermanfaat. Selamat memperjuangkan hubungan yang jelas dengan Qur'an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.