29 Februari 2016

Info Online Tajwid: Apakah Merapatkan Atau Merenggangkan Kedua Bibir Saat Mengucapkan Qalb (iqlab) Dan Ikhfa Syafawi?

Di antara pertanyaan yang sering diajukan dalam permasalahan Tajwid adalah berkaitan dengan posisi kedua bibir saat mengucapkan iqlab dan ikhfa syafawi. Apakah kedua bibir mesti direnggangkan, sehingga menyisakan sedikit celah (bil furjah) atau merapatkannya dengan lunak (ithbaq syafatain)?




Dua pendapat ini telah masyhur dan tersebar di tengah-tengah kaum muslimin. Di antara mereka ada yang menguatkan bil furjah, ada juga yang menguatkan ithbaq syafatain, dan sebagiannya berpendapat membolehkan keduanya.

Adapun pendapat yang lebih mendekati kebenaran menurut kami adalah dengan merapatkan kedua bibir (ithbaq syafatain) secara lunak.

Beberapa pertimbangan yang dijadikan dasar pijakan kami di antaranya adalah pendapat Guru dan Masyaikh kami:

1. Syaikh Abdul Karim Al-Jazairiy -hafizhahullaah- dalam Daurah Tuhfatul Athfaal di LTI Bandung mengatakan bahwa dalam hal ini terdapat dua pendapat dan pendapat yang kuat sesuai dengan jalur periwayatan yang ada adalah dengan merapatkan kedua bibir secara lunak.

2. Syaikh Muhammad Yahya Jum'an -hafizhahullaah- dalam Daurah Tuhfatul Athfaal di Yayasan Ali Jaber Jakarta mengatakan bahwa merenggangkan kedua bibir sehingga menyisakan celah (bil furjah) tidak berasal dari periwayatan para Ulama terdahulu, ia merupakan hasil ijtihad sebagian Ulama kontemporer.

3. Syaikh Ayman Rusydi Suwaid -hafizhahullaah- yang walaupun belum pernah bertatap muka secara langsung, namun telah menjadi guru yang luar biasa dalam membimbing ilmu dan pengetahuan tajwid kami melalui ceramah dan kitab-kitabnya. Beliau berkata saat mengisi Daurah Syarh Manzhumah Jazariyyah bahwa beliau telah melakukan penelitian selama bertahun-tahun mengenai hal ini. Beliau kemudian menemukan kenyataan bahwa pendapat bil furjah merupakan hasil ijtihad salah satu Guru beliau sendiri kurang lebih 40-50 tahun yang lalu. Beliau adalah seorang Ulama besar di Mesir yang memiliki wewenang dan merupakan tokoh yang dihormati, sehingga pendapatnya ini mudah sekali tersebar di kalangan murid-muridnya dan menyebar di tengah-tengah masyarakat. Ijtihad beliau didasarkan atas qiyas yang keliru antara ikhfa syafawi dengan ikhfa hakiki. Kesimpulannya, menurut Syaikh Ayman Suwaid merenggangkan kedua bibir sehingga menyisakan celah (bil furjah) saat mengucapkan ikhfa syafawi dan iqlab adalah sesuatu yang baru (muhdats) dan termasuk lahn (kesalahan) dalam membaca Al-Quran.

4. Syaikh Hamdullah Hafizh Ash-Shafati dalam kitabnya Hidayatul Qurra li Wujuubi Ithbaqisy Syafatain 'Indal Qalbi wal Ikhfa menjelaskan dengan rinci permasalahan ini. Silakan rujuk kitab beliau untuk keterangan lebih rinci.

5. Al-Ustadz Abu Ya'la Kurnaedi -hafizhahullaah- dalam buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i juga menguatkan pendapat keharusan merapatkan kedua bibir dengan catatan yang cukup rinci dan memperjelas permasalahan ini dengan banyak mengutip keterangan Syaikh Hamdullah dalam Hidayatul Qurra.

Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut dan masih banyak lagi perkataan para Ulama yang menguatkan pendapat ini, maka kami memilih pendapat untuk merapatkan (ithbaq syafatain) dengan lunak saat mengucapkan ikhfa syafawi dan iqlab, karena in Syaa Allaah lebih mendekati kebenaran.

Kami di sini bukan dalam rangka memaksakan pendapat kami kepada para pembaca.

Kepada para pembaca sekalian, dipersilakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan memilih pendapat yang lebih meyakinkan dan menenangkan hati. Syukran jazaakumullaahu khayran.


*******

Learn Tajwid Online: WhatsApp, Telegram, FB, Twitter, and Video Call.

Mentor: Abu Ezra Al-Fadhli

Contact Us:

WhatsApp / Telegram: +62 823 1901 7000
Fan Page: Online Tajwid
Twitter: @OnlineTajwid
Telegram Channel: telegram.me/onlinetajwidinfo
Email: onlinetajwid.info@gmail.com

Dipublish oleh Telegram Online Tajwid pada 27 Oktober 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.