28 Oktober 2015

Ustadz Saiful Islam Mubarak: Waspadai Proaganda Syiah

Semoga semua pembela Al Quran dan Sunnah Nabi senantiasa waspada dengan propaganda ajaran syiah yang menggunakan berbagai cara. Banyak aktivis da’wah ahlus sunnah yang terpancing dan terjebak tanpa mereka sadari. Tidak mustahil pengajian-pengajian terutama pengajian yang terlihat anti syiah yang dihadiri utusan syiah. Utusan tersebut memanfaatkan forum untuk merusak ukhuwah Islamiyah, antara lain dengan mengangkat isue “wahabi” yang diarahkan kepada pihak tertentu dan isue “ bid’ah” kepada lain pihak dilanjutkan dengan penyebaran tuduhan syiah kepada orang-orang yang sudah jelas anti syiah.. Saya mengajak umat terutama para ustadz dan muballigh untuk senantiasa waspada agar tidak terpancing dengan berbagai pertanyaan yang memperalat kata “wahabi dan bid’ah”. Saya berharap kepada para ustadz untuk menahan diri agar tidak mengeluarkan statement memecah belah persatuan ahlus sunnah.


Saya sudah menulis buku yang menjelaskan tentang hakikat syiah dengan tebal 580 halaman. Dalam buku tersebut banyak pertanyaan yang diajukan kepada tokoh-tokoh syiah, antara lain terkait dengan masalah khalifah. Benarkah Ali penerima wasiat Nabi untuk menjadi khalifah setelah beliau, mengapa dia tinggal diam hingga tiga priode kepemimpinan dipegang yang lain? Apakah syiah memandang Ali sebagai penakut?. Mengapa syiah hanya mengangkat Husen tanpa menghormati Hasan, bukankah hal itu merupakan sikap yang merendahkan keluarga Ali? Dan banyak lagi pertanyaan lainnya.

Buku tersebut telah dibaca para tokoh syiah. Dan saya pun menunggu tanggapan mereka. Ternyata mereka hanya menanggapinya di dapur mereka. Buku itu ditulis berlandaskan kepada buku-buku rujukan utama mereka seperti: Al Kafi (8 jilid) karya Al Kualini, Biharul Anwar (110 jilid) karya Al Majlisi, Qadatuna Kaifa Na’rifuhum (7 jilid) karya Al Milani dan lain-lain. Karena itu, mereka tidak membantahnya.

Buku tersebut terdiri dari empat bab. Bab Pertama tentang sejarah dan masalahnya. Mengapa saya mengungkap sejarah? Karena syiah adalah agama yang berdasarkan kepada buku sejarah. Ketika mereka berbicara tentang Al Quran dan hadits maka yang menjadi pegangan mereka adalah sejarah karya tokoh-tokoh mereka tentang Al Quran dan hadits. Dan buku sejarah bukanlah wahyu akan tetapi hanya pemikiran manusia yang terbukti banyak perbedaan akibat perbedaan latar belakang dan ideologi para penulisnya. Bahkan banyak dongeng dan khayalan yang disebut sejarah. Bab dua membahas tentang pengaruh buku sejarah terhadap aqidah, ibadah dan akhlak. Bab tiga berbicara tentang perbedaan syiah dengan sunni dalam masalah aqidah, ibadah dan akhlak. Dan bab empat seruan untuk kembali kepada Al Quran dengan seutuhnya tanpa dipengaruhi oleh sejarah.

Insyaallah dalam jangka waktu dekat akan terbit lagi buku lain yang lebih sederhana yaitu “Dialog Dengan Tokoh Syiah”. Buku ini mengungkap pengalaman pribadi dari dialog dengan tokoh syiah dari Bahrain.

Ya Allah, berilah kami kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan, ya Allah, peliharalah persatuan umat ini, jauhkanlah kami dari fitnah yang meresahkan dan memecah belah persatuan umat ini.

Tulisan ini dari Facebook Ustadz Saiful Islam Mubarak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.