11 Mei 2015

Gaya Surat Ar Rahman: "Fa bi ayyi ālā'i Rabbikumā tukażżibān" Dibacakan Berulang

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du. Surat Ar Rahman termasuk surat Makkiyah walau ada pula yang mengatakannya sebagai surat Madaniyah. Surat Ar Rahman bukan hanya indah tetapi juga dan memiliki karakteristik menarik, ayat Fa bi ayyi ālā'i Rabbikumā tukażżibān (Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?) diulang-ulang sebanyak 31 kali!


Fa bi ayyi ālā'i Rabbikumā tukażżibān dimulai pada ayat ke-13 dan diakhiri pada ayat ke-77. Bila diperhatikan ayat ini muncul setiap satu hingga tiga ayat. Berikut ini daftar ayat Fa bi ayyi ālā'i Rabbikumā tukażżibān dalam surat Ar rahman:

  1. Ar-Rahman:13 
  2. Ar-Rahman:16 
  3. Ar-Rahman:18 
  4. Ar-Rahman:21 
  5. Ar-Rahman:23 
  6. Ar-Rahman:25 
  7. Ar-Rahman:28 
  8. Ar-Rahman:30 
  9. Ar-Rahman:32 
  10. Ar-Rahman:34 
  11. Ar-Rahman:36 
  12. Ar-Rahman:38 
  13. Ar-Rahman:40 
  14. Ar-Rahman:42 
  15. Ar-Rahman:45 
  16. Ar-Rahman:47 
  17. Ar-Rahman:49 
  18. Ar-Rahman:51 
  19. Ar-Rahman:53 
  20. Ar-Rahman:55 
  21. Ar-Rahman:57 
  22. Ar-Rahman:59 
  23. Ar-Rahman:61 
  24. Ar-Rahman:63 
  25. Ar-Rahman:65 
  26. Ar-Rahman:67 
  27. Ar-Rahman:69 
  28. Ar-Rahman:71 
  29. Ar-Rahman:73 
  30. Ar-Rahman:75 
  31. Ar-Rahman:77


Adakah hikmah dibalik mengapa pada ayat Fa bi ayyi ālā'i Rabbikumā tukażżibān Surat Ar Rahman dibacakan berulang kali? Jawabannya adalah ada. R10 akan mencoba menjelaskannya berdasarkan kajian Ustadz Nouman Ali Khan yang ditonton.

Alasan Pengulangan Ayat pada Surat Ar-Rahman


Kaum musysrikin sudah sangat keras kepala. Wahyu Allah terus menerus turun dan dibacakan kepada mereka. Ayatnya terus menerus datang dan pesannya tetap sama.

Allah berkata, كَذَلِكَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ “Kami terus mengubah ayatnya.” (QS Al-'An`ām: 105)

Namun kaum musyrikin tetap menolak, tidak tertarik dan bahkan firman Allah dijadikan olok-olok.

(وَإِذَا عَلِمَ مِنْ آيَاتِنَا شَيْئًا اتَّخَذَهَا هُزُوً) "Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok." (Al Jatsiyah: 9)

Bahkan mereka benar-benar sudah tidak mau mendengar Al Quran.

(لَا تَسْمَعُوا لِهَٰذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ)  "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya” (QS Fushshilat: 26)

Sikap mereka ini jelas berbeda dengan orang-orang beriman ketika Al Quran dibacakan.

(وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ) “Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik” (QS Al A’raf: 204)

Contoh Sederhana Mengapa Ayat "Fa bi ayyi ālā'i Rabbikumā tukażżibān" Dibacakan Berulang


Ustadz Nouman Ali Khan mencoba menjelaskan menggunakan contoh para pemuda yang bermain sepak bola atau bola basket. R10 akan mencoba menjelaskan dengan contoh berbeda namun tetap dalam situasi yang sama.

Kamu sedang bersama sekelompok pemuda yang berkumpul untuk bermain Winning Eleven di Playstation. Awalnya permainan berlangsung menyenangkan. Sampai kemudian terjadi insiden yang menyebabkan keributanan panas antara kamu dan lawan mainmu. Kamu marah dan hendak berkelahi dengan lawan mainmu.

Temamnu kemudian mencegah terjadinya perkelahian sambil berkata, "Sabar bro, sabar. Tenanglah, jangan berkelahi." Tetapi kamu masih berusaha untuk memukul lawan mainmu. Sehingga temanmu terus berusaha mencegah dan berkata, "Tenang bro, tenang".

Mungkin kamu hanya cukup mendengar sekali saja nasihat temanmu untuk tidak berkelahi. Mungkin kamu butuh mendengarnya berkali-kali agar mengurungkan niat berkelahi. Atau mungkin nasihat temanmu tetap kau abaikan walau sudah dikatakan berkali-kali.

Contoh diatas bisa menjelaskan situasi yang terjadi pada penduduk Makkah. Ketika firman Allah dibacakan. Ada yang cukup mendengarnya sekali dan kemudian menerima Islam. Ada yang butuh mendengarnya berkali-kali sebelum akhirnya menerima Islam. Ada juga yang tetap menolak masuk Islam walau ayat-ayat Allah sudah disampaikan berkali-kali.

Seperti itulah gaya penyampaian firman Allah dalam surat Ar Rahman, Allah katakan berkali kali Fa bi ayyi ālā'i Rabbikumā tukażżibān. Dengan tujuan kaum musyrikin mau berpikir dan masuk Islam.

Barakallahu li walakum fil qur’anil hakim wa nafa’na wa iyyakum bil ayati wa dzikril hakim. Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.